Selasa, 11 Oktober 2011

Mendiagnosa Kerusakan Pada Sistem Pneumatik (Kompresor)


Sistem Pneumatik
Pendahuluan
 Sistem Pneumatik pada umumnya berasal dari bahasa Yunani ‘pneumatikos’ yang berarti sesuatu yang berasal dari udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimanpatkan untuk menghasilkan suatu kerja disebut sistem pneumatik.
Pada kebanyakan aplikasi, sistem pneumatik banyak digunakan seperti memindahkan beban yang berat, sebagai alat penekan dan pengangkat. Dalam industri banyak ditemui penggunaan sistem pneumatik pada alat-alat berat, seperti truk pengangkat (dump truck), mesin moulding, mesin press, car lift, dan lain-lain.
Pada saat ini penggunaan sistem pneumatik sudah dilengkapi dengan berbagai peralatan kontrol yang menunjang kemudahan untuk pengendalian dan ketepatan (presisi) dalam penggunaannya.
1.  SISTEMATIKA PERBAIKAN PNEUMATIK
Apakah dalam melaksanakan perbaikan sistem pneumatik perlu menggunakan suatu cara yang sistemik ?
Tentu saja segala pekerjaan akan memberikan hasil yang optimal apabila dikerjakan secara sistematis. Demikian pula untuk melaksanakan perbaikan sistem pneumatic, kita menggunakan sistematika perbaikan secara umum yang diaplikasikan sesuai dengan keperluan. Sistematik perbaikan pneumatik ini meliputi hal-hal sebagai berikut :
< Perbaikan (Corective Maintenance atau Repair fault) ialah suatu tindakan pemeliharaan terhadap mesin / peralatan / fasilitas yang mengalami kerusakan untuk mengembalikan kepada kondisi semula agar fasilitas tersebut dapat berfungsi kembali. Dengan demikian perbaikan ini dapat dikatakan merupakan bagian dari pemeliharaan secara umum.
< Perbaikan ringan (Light repairing) ialah perbaikan-perbaikan dari kerusakan ringan termasuk yang ditemukan pada waktu pengecekan (pemeliharaan berkala) yang perbaikannya cukup dengan penggantian komponen (replacement) dan tidak memerlukan waktu dan biaya tinggi.
< Perbaikan medium (Medium repairing)  ialah perbaikan-perbaikan dari kerusakan akibat aus atau akibat kecelakaan yang perbaikannya memerlukan pembetulan komponen dengan biaya yang lebih tinggi dan waktu kerja yang lebih lama.
< Servis besar (Overhaul)  ialah perbaikan total akibat ke ausan (lama pemakaian) dengan pembetulan-pembetulan maupun penggantian komponen.
< Perbaikan darurat (Emergency repairing)  ialah perbaikan dari kerusakan akibat kecelakaan yang perbaikannya bersifat sementara untuk menunggu perbaikan yang sempurna atau langsung diperbaiki secara sempurna.
Di dalam sistem pemeliharaan ini ada pula istilah-istilah yang sering digunakan seperti :
? Running maintenance ialah pemeliharaan suatu mesin / peralatan / fasilitas dalam keadaan bekerja atau dioperasikan / digunakan.
? Shut down maintenance ialah pemeliharaan suatu mesin / peralatan / fasilitas yang mana mesin / peralatan / fasilitas tersebut harus diberhentikan / tidak dipergunakan , karena tidak mungkin dilakukan pemeliharaan bila mesin / peralatan / fasilitas dalam keadaan bekerja / dipergunakan .
? Lack of maintenance ialah kekurangan atau kelemahan dalam pemeliharaan atau disebut juga pemeliharaan yang tidak baik.
Perbaikan atau pun overhaul biasa dilakukan oleh teknisi dan / atau teknisi ahli, sedangkan untuk mencapai hasil yang optimal perlu kiranya memperhatikan suatu sistematika perbaikan atau overhaul yang telah ditentukan. 
Kegiatan di dalam perbaikan meliputi hal-hal berikut :
a).  Diagnosa Kerusakan atau disebut juga Fault Finding ialah kegiatan untuk mencari atau menemukan kerusakan (bagian yang rusak) pada fasilitas yang mengalami gangguan.
Untuk dapat melaksanakan diagnosa kerusakan biasanya teknisi dibantu oleh :
  • Informasi dari operator
  • P K (Petunjuk Kerja) dari buku operations manual.
  • P P (Petunjuk Pemeliharaa) dari buku maintenace manual.
  • KM (Kartu Mesin) yang merupakan catatan perbaikan sebelumnya (maintenance record).
b).  Analisis perbaikan ialah kegiatan yang dilakukan setelah kerusakan atau gangguan ditemukan yaitu mengadakan pemeriksaan bagian-bagian yang rusak, memperhitungkan dan merencanakan pelaksanaan perbaikan.
c).  Proses Perbaikan ialah pelaksanaan perbaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh bagian perencanaan ( maintenance engineering ). Pelaksana perbaikan ini tentu disesuaikan dengan tingkat kesulitan perbaikannya.
d).  Penyetelan dan pemeriksaan ialah proses penyatuan atau perakitan kembali setelah semua komponen yang diperbaiki selesai. Pemeriksaan hasil penyetelan / perakitan biasanya dilakukan oleh Supervisor (seorang pengawas) perbaikan.
e).  Uji Perbaikan ialah pengujian hasil perbaikan untuk menyatakan bahwa perbaikan telah selesai dan hasilnya merupakan mesin / peralatan / fasilitas yang telah baik kembali  hingga dapat difungsikan lagi.
Ada beberapa jenis pengujian yang harus dilakukan terhadap hasil perbaikan ini yaitu :
  • Uji tampak maksudnya ialah mesin / peralatan / fasilitas yang telah selesai diperbaiki perlu dilihat secara visual apakah sudah tampak rapi, tertib dan sempurna rakitannya.
  • Uji geometrik ialah pengujian komponen mekanik seperti kerataan permukaan, kesentrisan putaran, kesikuan, kedataran dan sebagainya. Uji geometrik ini perlu dilakukan untuk meyakinkan kesempurnaan perakitan, karena apabila komponen mekanik tidak dipasang dengan sempurna maka jalannya mesin / peralatan / fasilitas akan tidak normal yang mengakibatkan laju kerusakan mesin semakin cepat.
  • Uji fungsi ialah menguji semua bagian yang bergerak apakah bagian-bagian tersebut telah berfungsi sebagaimana mestinya. Caranya ialah semua bagian yang bergerak dijalankan tanpa beban dan diamati satu per satu.
  • Uji jalan atau uji coba ialah pengujian terhadap mesin / peralatan / fasilitas setelah selesai diperbaiki yaitu dengan cara menjalankan mesin hingga beban penuh.
Pengujian perbaikan ini dilakukan oleh bagian quality assurance dan pengujiannya akan selalu mengacu pada test standar dan buku petunjuk kerja (operation manual).
Setelah selesai pelaksanaan uji perbaikan ini berarti mesin / peralatan / fasilitas telah kembali baik dan dapat difungsikan lagi.

2.  MENEMUKAN KERUSAKAN ( FAULT FINDING)
Apakah yang dimaksud dengan menemukan kerusakan itu ?
Beberapa istilah yang serupa dan maksudnya sama seperti : menemukan kerusakan (fault-finding) atau mendiagnose kerusakan (diagnosing fault) atau mencari gangguan / kerusakan (fault tracing) maksudnya ialah mencari bagian-bagian yang rusak atau tidak berfungsi dari sistem pneumatik yang menyebabkan sistem itu terganggu atau tidak bekerja.
Untuk mengetahui adanya gangguan tentu kita akan melihat tanda-tandanya terlebih dulu. Apakah tanda-tanda adanya kerusakan / gangguan itu ?  Ikutilah penjelasan berikut :
2.1.  Tanda-tanda kerusakan
Tanda-tanda kerusakan yang biasa terjadi pada sistem pneumatik antara lain :
  • Sistem berhenti. Artinya dalam keadaan operasi tiba-tiba sistem berhenti tanpa dikehendaki atau pada waktu akan dioperasikan sistem tidak mau bekerja.
  • Getaran yang berlebihan. Bila terjadi getaran yang tidak seperti biasanya selama operasi atau getaran yang berlebihan berarti ada suatu kelainan. Kelainan itu disebabkan oleh apa, itulah yang harus dicari.
  • Terdengar suara asing . Suara asing yang tidak biasa terdengar perlu dicurigai dan perlu dicermati kemudian segera mengambil keputusan.
  • Meningkatnya suhu. Apabila suhu meningkat dengan tajam perlu kiranya segera memberhentikan mesin kemudian menyelidiki kelaian apa yang terjadi.
  • Tercium bau kebakaran. Termasuk apabila timbul bau kebakaran yang tidak  biasanya terjadi, perlu segera diselidiki dan mesin juga diberhentikan.
Tanda-tanda seperti tersebut di atas bila muncul dalam keadaan saat pengoperasian sistem pneumatik (dalam keadaan bekerja), perlu kiranya operator atau pemakai mesin / peralatan / fasilitas segera menghentikannya dan lapor kepada bagian maintenance.
Apakah ada sistematika yang perlu diikuti dalam mencari gangguan ini ? Tentu saja ada panduan yang dapat anda ikuti seperti berikut ini .
Langkah untuk mencari kerusakan / gangguan adalah sebagai berikut :
1.  Mempelajari cara kerja alat
Pahami dulu cara kerja alat sebelum melakukan pembongkaran.
2. Membaca diagram sirkuit
Pelajari juga cara kerja sirkuit pneumatik dengan membaca diagram sirkuit seperti contoh dibawah. Dari hasil membaca diagram ini kita akan mendapatkan komponen apa yang rusak / terganggu.
2.2  Sebab-sebab terjadinya kerusakan dan cara menemukannya.
Disebabkan oleh apa sajakah kerusakan atau gangguan pada sistem pneumatik itu terjadi ?
Pada prinsipnya penyebab gangguan pada sistem pneumatik dapat kita kelompokkan menjadi 3 (tiga ) katagori yaitu :
ü  Kerusakan komponen
ü  Kesalahan sirkuit, yaitu kesalahan desain atau dapat juga salah menginstalasi, tidak sesuai dengan diagram sirkuit.
ü  Pengikatan atau pemasangan yang kurang sempurna.
Untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kerusakan dan cara menemukannya, perhatikanlah penjelasan berikut :
2.2.1.  Penyebab sistem tiba-tiba berhenti.
Bila sirkuit tiba-tiba berhenti ada beberapa kemungkinan penyebabnya antara lain :
Ø Udara kempa habis atau tekanannya turun sampai di bawah tekanan kerja. Cara mengatasinya dengan memeriksa udara kempa, bila udara kempa habis kemungkinan kompresor berhenti dan tidak bekerja lagi atau rusak. Untuk itu kompresor harus diperbaiki lebih dulu.
Ø Selang (konduktor) lepas atau putus. Cara mengatasinya dengan memeriksa atau mencari pada bagian mana selang tadi lepas atau putus. Setelah ditemukan perbaikilah atau gantilah dengan selang yang baik.
Ø Salah satu komponen tidak berfungsi, misalnya tersumbat atau rusak. Cara mengatasinya dengan mencari komponen yang terganggu tadi (fault tracing), setelah ditemukan kemudian perbaiki atau gantilah komponen tersebut. Cara melacak bagian yang terganggu tadi dengan cara mendeteksi aliran udara kempa, yaitu dengan melepas setiap sambungan (konektor) untuk diperiksa apakah ada aliran udara sampai ke bagian tersebut. Bila di sana sudah berhenti berarti di bagian itulah yang terganggu.
Ø Pemasangan komponen tidak sempurna, misalny kendor atau miring atau terlalu jauh atau terlalu dekat dari jangkauan komponen lain. Ini perlu dilacak pula komponen yang mana yang kurang sempurna posisinya. Setelah ditemukan perbaikilah kondisi tersebut.
Bila sirkuit tidak dapat dioperasikan sejak awal (tidak dapat di start), kemungkinan gangguannya antara lain :
Ø Di samping kesalahan-kesalahan tersebut di atas kemungkinan besar adalah salah perakitan yaitu perakitannya tidak sesuai dengan diagram sirkuit. Untuk itu perlu diperiksa kembali dan disesuaikan dengan diagram sirkuit.
Ø Salah desain. Bila salah desain kemungkinan sirkuit dapat bekerja tetapi tidak sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Untuk itu perlu diulang kembali.
2.2.2.  Penyebab Terjadinya getaran yang berlebihan.
Ada beberapa kemungkinan penyebab terjadinya getaran, antara lain :
Ø  Ada komponen yang pemasangannya (fitting) kurang kuat sehingga terjadi goyang pada komponen tersebut, akibatnya mesin / peralatan bergetar.
Ø  Tekanan udara kempa terlalu tinggi.
Ø  Salah perakitan sehingga terjadi tabrakan atau over laping adara kempa sehingga akan mengakibatkan getaran juga.
2.2.3.  Penyebab terjadinya suara asing.
Suara asing di sini dapat diartikan suara yang timbul berbeda dengan suara-suara yang biasanya terdengar atau suara yang terlalu bising. Hal ini disebabkan antara lain :
Ø  Ada bagian atau komponen yang tidak terikat / terpasang dengan kuat (kendor), seperti baut, mur, katup-katup, aktuator, unit tenaga ataupun pemipaan  (konduktor dan konektor ), sehingga menimbulkan suara asing. Untuk menemukannya, periksa setiap komponen atau mur / baut yang dicurigai, dengan memegang atau menggoyang satu per satu.
Ø  Ada komponen yang bocor seperti silinder pneumatik, katup-katup dan lain sebagainya. Hal ini akan mengakibatkan udara kempa keluar secara tidak normal sehingga menjadi bising. Hal ini akan mudah diketahui karena asal keluarnya udara dapat dirasakan.
Ø  Saluran keluar tidak menggunakan silender, sehingga mengakibatkan bising. Ini juga mudah dideteksi, karena suara udara yang keluar cukup keras.
Ø  Suara mendengung biasanya keluar dari solenoid yang bermasalah. Oleh karena itu bila ada suara yang mendengung segeralah periksa katup solenoid kemudian ambil tindakan untuk mengatasi.

2.2.4.  Penyebab kenaikan suhu.
Kenaikan suhu pada sistem pneumatik merupakan keadaan yang membahayakan, apalagi bila sistem pneumatik ini digunakan pada obyek atau produk yang tidak tahan panas. Adapun penyebeb kenaikan suhu ini antara lain :
Ø  Pendingin udara kempa tidak bekerja dengan baik, sehingga udara bertekanan tinggi yang diproduksi oleh kompreser bersuhu tinggi. Oleh karena itu periksa unit pendinginan udara.
Ø  Pelumasan pada kompresor tidak terlaksana dengan baik sehingga terjadi gesekan antar logam yang mengakibatkan kenaikan suhu. Oleh karena itu periksa selalu pelumasan pada kompresor.
Ø  Terjadi gesekan antar bagian komponen yang bergerak, misalnya antara piston dengan dinding silinder. Hal ini terjadi kemungkinannya karena kurang pelumasan atau pemasangan komponen yang kurang pas atau posisi yang tidak seimbang dan lain sebagainya.
Ø  Beroperasi terlalu lama.
Ø  Terjadi beban lebih.
2.2.5.  Penyebab bau kebakaran 
Bau kebakaran (smelling burn) merupakan suatu tanda terjadinya kebakaran. Seperti kita ketahui bahwa kebakaran merupakan bahaya yang sangat besar. Oleh karena itu harus dihindari. Penyebab kebakaran pada sistem pneumatik antara lain  :




  • Hubung singkat arus listrik pada sistem elektronik pneumatik.


  • Kebakaran plastik. Karena komponen pneumatik termasuk konduktor (selang) banyak yang dibuat dari plastik yang sifatnya mudah terbakar. Bila terkena panas yang agak berlebihan apalagi terkena api, komponen dari plastik tersebut akan terbakar. Oleh karena itu hindarilah timbulnya panas yang berlebihan dan jauhkan dari api.

2 komentar:

  1. Terimakash banyak gan, Sangat bagus dan bermanfaat informasinya! Keep Blogging gan! :D salam jaya

    BalasHapus
  2. Baccarat - Free online card game for android - febcasino.com
    You can play 바카라 사이트 this game on any device, 인카지노 with any deccasino computer or mobile device. You can play online, in demo mode with any device and any device

    BalasHapus